Hime no Sarange: All about Korean Drama: Sinopsis Dong Yi Episode 1
watch sexy videos at nza-vids!
skip to main | skip to sidebar
PERHATIAN

Mohon agar tidak meng copy-paste semuaSINOPSISblog saya. Di-LINKsaja kalau mau dicantumkan di site/blog yang lain.Mohon hargai penulis.

Kalau mau ambil gambar dari blog saya, jangan lupa kasih credit ya PRINCESS-CHOCOLATES.BLOGSPOT.COM. Semua gambar disini saya capture sendiri.

Terima kasih.

Halow tmn2, maaf baru balas cz br sempat buka blog. Judul lagu di blog ini "FOUND YOU - JYJ" (OST Sungkyunkwan Scandal).

Friday, April 2, 2010

Sinopsis Dong Yi Episode 1


Drama mengambil latar pada masa Pemerintahan Raja Sukjong.
Cerita dimulai ketika seorang Jenderal dibunuh oleh seorang pembunuh profesional. Ketika pembunuh menusukkan pedang ke punggung sang Jenderal, Jenderal tersebut sempat mengambil papan nama si pembunuh. Jenderal tersebut tenggelam di dalam sungai.
Di hutan bambu, sepasang suami istri yang membawa bayi mereka dikejar-kejar oleh sekelompok orang. Kelompok orang tersebuat adalah aparat kepolisian/pengawal.
"Tidak ada tempat bagi budak seperti kalian untuk melarikan diri!" seru PemimpinPolisi.
Mendadak, seorang pria bercadar datang untuk menyelamatkan pasangan budak itu. Pria itu bernama Cha Chun Soo, seorang anggota Persaudaraan Pedang.
Sekedar informasi, kelompok bernama Persaudaraan Pedang adalah sebuah kelompok yang dibentuk untuk menyelamatkan rakyat jelata yang menderita.
"Biarkan mereka pergi!" seru Chun Soo. "Maka aku akan mengampuni nyawa kalian!"
"Apa?!" teriak Pemimpin Polisi marah. "Beraninya kau! Kau pasti ingin mati!"
Chun Soo menyerang kepala polisi hingga jatuh tak berdaya ke tanah.
"Ayo ikut aku!" kata seorang pria misterius lain, teman Chun Soo, yang mengenakan baju dan cadar yang sama.
Chun Soo bertarung melawan anak buah pemimpin polisi, sementara temannya membawa pasangan budak tersebut kabur. Selama pertarungan, tidak sengaja cadar Chun Soo sempat terbuka dan ia buru-buru memasangnya lagi.
"Apakah kau anggota Persaudaraan Pedang?" tanya Pemimpin Polisi ketakutan.
Chun Soo memandang pemimpin polisi dengan pandangan dingin.
Anggota Persaudaraan Pedang menyuruh pasangan budak untuk menaiki perahu dan meninggalkan Dosung. Di tepi sungai, Chun Soo melihat sebuah perahu yang terdapat percikan darah. Ia menoleh sedikit kemudian berjalan pergi bersama teman-temannya. Perahu tersebut adalah perahu milik Jenderal yang dibunuh.
Chan Soo dan teman-temannya berjalan pergi. Salah satu dari anggota Persaudaraan Pedang tersebut, ada yang bekerja sebagai pemusik istana. Ia bernama Choi Dong Ju, yang merupakan kakak Dong Yi.

Choi Dong Yi, adalah seorang gadis kecil yang tinggal di desa para budak. Ia dan kawan-kawannya mengikuti lomba lari agar bisa mendapatkan kue madu. Namun juri lomba lari tersebut menyatakan kelompok Dong Yi kalah walaupun Dong Yi finish di posisi pertama. Ia dan teman-temannya mencuri kue madu dan melarikan diri.

Dong Yi bersama seorang temannya yang bernama Gaeduara bersembunyi dibawah sebuah jembatan. Di sana, ia melihat seorang pria terluka. Pria tersebut tidak lain adalah Jenderal yang dibunuh dekat sungai. Namun ternyata sang Jenderal tidak mati. Ia memegang kaki Dong Yi, membuatnya ketakutan.Gaeduara berlari kabur.
"To.. tolong lepaskan aku..." kata Dong Yi ketakutan.
Jenderal seperti hendak mengatakan sesuatu, namun lukanya terlalu parah. Ia mengisyaratkan sesuatu dengan tangannya. Dong Yi memperhatikan, namun tidak mengerti maksud si Jenderal.
"Tunggu sebentar! Aku akan mencari bantuan!" ujar Dong Yi, berlari pergi.
Jenderal itu memasukkan papan nama pembunuh ke dalam tas Dong Yi.

"Cepat!" seru Dong Yi, memanggil dua orang polisi.
Dua orang polisi tersebut memeriksa sang Jenderal. "Dia mati." kata mereka.
Para polisi mengambil jenazah Jenderal dan membawanya ke kantor polisi.

Di tempat lain, para polisi/pengawal istana mencari-cari keberadaan seorang Jenderal bernama Jang Ik Hun, namun tidak berhasil menemukannya.
"Menteri Hukum, Yi Jo dan Menteri Keuangan Kedua, Han Jung So juga ditemukan tewas." kata pengawal.
"Bagaimana.. Bagaimana ini bisa terjadi?" tanya seorang pajabat istana.

Dong Yi, bersama kakaknya, Dong Ju, dan ayahnya Choi Hyo Won makan bersama di rumah mereka.
Dong Yi adalah seorang gadis kecil yang cerdas, ceria, pemberani dan tomboy. Ia tahu banyak mengenai cara memperlakukan mayat karena pekerjaan ayahnya adalah autopsi dan ia membaca banyak buku mengenai hal tersebut.
Malamnya, Seo Yong Gi, seorang kepala polisi, datang ke rumah Dong Yi untuk mencari Hyo Won. Rupanya Hyon Won adalah teman sekaligus guru bagi Yong Gi.
"Kenapa kau menghilang begitu saja?" tanya Yong Gi. "Aku kesal karena kepergianmu dan ingin mencarimu. Tapi aku menunggu karena aku tahu kau punya alasan berbuat seperti itu."
"Seharusnya kau tidak berada ditempat seperti ini bersama orang rendah sepertiku." kata Hyo Won. "Ini bisa merusak reputasimu."
"Apakah aku pria yang peduli soal reputasi?" tanya Yong Gi. "Mungkin kau memang orang rendah, tapi bagiku, kau adalah guruku."
Yong Gi kemudian mengajak Hyo Won ke kantor polisi untuk melakukan autopsi pada jenazah pejabat-pejabat yang tewas terbunuh.

Hyo Won memeriksa jenazah.
"Bagaimana?" tanya Yong Gi.
"Kelihatannya sebuah pedang menusuk pembuluh darah utama dan menyebabkan kematian mereka." kata Hyo Won.
"Letnan polisi mengatakan bahwa luka disebabkan oleh dua pedang." kata Yong Gi.
"Ya, bisa seperti itu." kata Hyo Won.
"Rupanya kau tidak terlalu tidak berguna." sindir Yong Gi pada letnan polisii. "Lalu dimana mayat ditemukan?"
"Dua mayat ditemukan ditempat mereka dibunuh, namun Jenderal dibunuh ditempat yang berbeda dengan tempat mayatnya ditemukan." jawab Hyo Won.
"Lalu dimana letak pembunuhan itu?" tanya Yong Gi pada Hyo Won. "Aku tahu bahwa kau tahu."
"Dia hanya orang rendah bagaimana ia bisa..." seorang polisi protes, namun Hyo Won memotong perkatannya.
"Kemungkinan dia diserang di sekitar Sangban." jawab Hyo Won.
"Bagaimana kau tahu?"
"Aku mendengar bahwa Jenderal pergi memancing pagi hari." jawab Hyo Won.
"Kenapa kau bisa mengatakan di Sangban?" tanya polisi sinis. "Dosung juga penuh dengan tempat memancing."
"Hanya ada 1 tempat untuk memancing ikan berbau." jawab Hyo Won. "Dan aku menemukan umpan ikan berbau ditangannya."
Yong Gi kemudian memerintahkan anak buahnya untuk mencari petunjuk di Sangban. Di sana, mereka menemukan sebuah perahu yang terkena banyak percikan darah.

Karena ketiga pejabat tertinggi Bagian Selatan terbunuh, Yong Gi pergi ke rumah salah satu pejabat Bagian Selatan yang masih hidup. Yong Gi berkata pada pejabat tersebut bahwa kelompok Persaudaraan Pedang adalah pelaku pembunuhan tersebut.
Di istana sedang ada sebuah pesta. Ratu datang untuk melihat.
Dong Ju ikut serta sebagai salah seorang pemusik. Dong Yi datang untuk menonton kakaknya.
Mendadak, pengawal istana datang dengan membawa perintah Raja.
"Yang Mulia, kami datang atas perintah Raja untuk mencari anggota Persaudaraan Pedang!" kata salah seorang kepala pengawal istana. "Tolong berikan izin pada kami."
"Aku memberimu izin." ujar Ratu, terkejut.
Kepala pengawal berteriak pada anak buahnya. "Diantara para pemusik dan penari, ada anggota Persaudaraan Pedang! Cari mereka segera!"
Do Ju terdiam cemas. Dong Yi panik. Dengan diam-diam, Dong Ju membawa adiknya pergi.

Di desa, banyak warga yang juga ditangkap oleh para polisi karena dituduh sebagai anggota Persaudaraan Pedang.
Hyo Won segera menemui Yong Gi untuk meminta penjelasan.
"Aku sudah menyelidiki tentang Persaudaraan Pedang sejak lama." kata Yong Gi. "Mereka belajar teknik pedang dan sudah banyak membantu para budak melarikan diri."
"Aku juga pernah mendengar mengenai Persaudaraan Pedang, tapi aku tidak pernah mendengar bahwa mereka membunuh para bangsawan yang tidak bersalah!" kata Hyo Won.
"Mereka menyerang para polisi dan menyelamatkan budak ditempat yang sama dengan yang tempat Jenderal dibunuh." kata Yong Gi.
"Tapi, kedua kejadian itu tidak berhubungan." bantah Hyo Won.
Song Gi kemudian menunjukkan sebuah barang bukti berupa baju, pedang dan barang-barang lain yang mereka kira sebagai milik pembunuh.
Hyo Won cemas.

Otak dibalik pembunuhan para pejabat tinggi tersebut adalah seorang bangsawan bernama Oh Tae Suk dan keponakannya yang bernama Oh Yoon. Alasan Oh Tae Suk membunuh para pejabat tersebut adalah karena para pejabat itu sudah terlalu lama menduduki jabatan. Jika mereka dibiarkan, maka hal tersebut bisa menyebabkan kehancuran Bagian Selatan. Menurutnya, jabatan tersebut harus digantikan oleh orang yang lebih muda dan berkemampuan tinggi.
Tuduhan palsu yang dilemparkan pada kelompok Persaudaraan Pedang membuat Dong Ju dan kawan-kawannya kalang-kabut. Dong Yi mengamati kakaknya dari jauh. "Ia bertingkah aneh sejak kemarin." pikir Dong Yi.
Tiba-tiba dari belakangnya, Gaeduara ditangkap oleh anak-anak yang memenangkan lomba lari. Mereka marah karena Dong Yi dan kawan-kawannya mencuri kue madu mereka. Anak-anak itu mengambil tas Dong Yi dan mengeluarkan isinya.
Dong Yi terkejut ketika melihat sebuah papan simbol jatuh dari dalam tasnya, namun ia diam saja.
Anak-anak itu menarik Gaeduara. "Total kuenya ada 20. Dia akan dipukuli sejumlah kue yang tidak kau kembalikan. Mengerti?"
Dong Yi mengambil papan nama. Ia teringat pada Jenderal yang meninggal. "Ini..." Dong Yi membaca papan nama itu. 'Pegawai Pengadilan, Kang Jung Hyun'.
Dong Yi segera berlari ke polisi agar mendapat uang hadiah untuk menyelamatkan Gaeduara.

Para pengawal istana membawa orang-orang yang ditangkap ke pengadilan.
"Penyelidikan belum selesai!" seru Yong Gi melarang. "Jika mereka dibawa ke pengadilan, maka mereka pasti akan dinyatakan bersalah!"
Pengawal istana tidak menggubris kata-katanya.
Dong Yi datang ke kantor polisi untuk mencari Letnan Jang. Penjaga gerbang segera memberi tahu Letnan Jang, tapi begitu letnan keluar, Dong Yi sudah tidak ada lagi di depan gerbang.
Letnan tersebut melapor pada Oh Yoon.
"Apa katamu?!" seru Oh Yoon. "Anak yang menemukan Jenderal membawa papan nama?! Bagaimana ini bisa terjadi?"
"Pasti papan namaku yang hilang." kata Kang Jung Hyun. "Ketika aku membunuhnya, ia pasti mengambil papan namaku. Maafkan aku."
Oh Yoon memukul Jung Hyun hingga jatuh ke tanah. "Temukan papan nama dan bunuh anak itu segera!"

Kang Jung Hyun dan anak buahnya kelabakan mencari Dong Yi. Yong Gi melihat mereka.
"Apa yang kalian cari?" tanya Yong Gi.
"Tidak ada. Kami hanya mengalami masalah kecil." jawab Jung Hyun.
Yong Gi mengeluarkan papan nama. "Inikah yang kau cari?" tanyanya.
Jung Hyun terkejut. Ia mencoba menyerang Yong Gi tapi gagal. Yong Gi memerintahkan anak buahnya untuk menangkap Jung Hyun dan kroni-kroninya.
Oh Yoon melihat mereka cemas.

Hyo Won menemukan Dong Yi di kantor polisi.
"Dia putrimu?" tanya Yong Gi. Mereka berdua kemudian berbincang di dalam ruangan.
Dong Yi memperagakan isyarat tangan yang dibuat oleh Jenderal yang terbunuh.
"Pasti itu sesuatu yang penting." kata Yong Gi. "Tapi aku tidak mengerti maksudnya." Yong Gi menatap Dong Yi. "Kau bilang namamu Dong Yi? Kau melakukan hal yang hebat."
"Terima kasih, Tuan." ujar Dong Yi sopan.
Malamnya, Dong Yi pulang dari kantor polisi sendirian. Ia pergi ke pasar terlebih dahulu untuk membeli kue madu dengan uang yang didapatkannya.
"Nak, dimana tinggalmu?" tanya seorang perantau bernama Kim Hwan.
"Aku? Aku tinggal di Banchon."
"Banchon?" gumam Kim Hwan. "Nak, jangan lewati lembah yang sempit. Pastikan bahwa kau melewati jalan utama yang ramai."
"Kenapa?" tanya Dong Yi penasaran.
"Kau baru saja membeli kue madu. Aku khawatir ada seseorang yang akan mencurinya." kata Kim Hwan ramah.
"Oh, begitu. Terima kasih." ujar Dong Yi, berjalan pergi.
"Kenapa kau berkata begitu, Guru?" tanya murid Kim Hwan.
"Tidak apa-apa. Aku hanya merasakan sesuatu yang berbahaya sedang mengintai anak itu. Aku tidak tahu kenapa, tapi aku melihat aura langit memberkati anak itu."

Di kantor polisi, Kang Jung Hyun terbunuh dengan misterius.

Saat berjalan pulang ke rumah, beberapa orang mengintai Hyo Won. Hyo Won menyadari hal tersebut dan bergegas berlari. Namun ia sudah dikepung oleh sekelompok orang bercadar. Ketika sekelompok orang itu hendak membunuh Hyo Won, Cha Chun Soo menyelamatkannya. Para pengintai itu kabur.
"Paman, kenapa orang-orang itu menyerangmu?" tanya Chun Soo.
Hyo Won berpikir. "Dong Yi dalam bahaya!" serunya cemas.

Dong Yi berjalan pulang seorang diri. Seorang pria sudah menunggu di depan rumahnya.
"Apakah kau putri penyelidik mayat?" tanya pria itu.
"Ya. Ada apa?" tanya Dong Yi.

Hyo Won mengkhawatirkan putrinya dan bergegas pulang ke rumah. Dong Yi tidak ada disana.
"Dong Yi tidak ada di desa!" kata Chan Soo.
"Beritahu yang lainnya, Chun Soo." kata Hyo Won. "Lakukan sekarang."
Para anggota kelompok Persaudaraan Pedang berkumpul. Rupanya Hyo Won adalah ketua kelompok Persaudaraan Pedang.

Di tempat lain, Dong Yi duduk seorang diri di sebuah ruangan. Seseorang membuka pintu ruangan tersebut. Dong Yi terlonjak kaget.

Posted by Putri Fitrianandaat 4:16 PM
Labels:

16
comments:

Anonymous
said...
mbak put, Dong Yi menceritakan tentang sejarah apa? tks.
Anonymous
said...
Yah.. Kirain pengganti GOS, oh my lady. Tak aplah :)
Anonymous
said...
Yah.. Kirain pengganti GOS, oh my lady. Tak aplah :)
Anonymous
said...
MENEGANGKAN!BAGUS.
Anonymous
said...
Put.. Klo g suka dong yi, cinderella sister's aj dengar2 ratingx bgus lbh tinggi mlah dr personal taste (wlu brharap kmrn putri bkin sinopx tp dah ad d mba tirza). Oiy jgn lupakn jumong y :)
Anonymous
said...
Jumong dong mbak diterusin, maaf ya nulisnya di Dong Yi.
Anonymous
said...
Sebetulnya nggak masalah kalau ada blog lain yang menulis cerita drama yang sama.
Gaya mbak putri saat menulis kan beda dengan blog lain. Detil, ada percakapannya, cuplikan ekspresi tokohnya, jadi kisahnya ke pembaca lebih jelas tersampaikan serta menarik.
Btw, Jumong please. Thanks in advance.
nanasaid...
dong yi tu kurang greget and mudah banget ketebak, padahal khas saeguk korea kan di jalan ceritanya..
Putrisaid...
iya, dong yi ga sebagus yg dikira. Tap blm tentu jg sih. Mungkin ini baru awal, jd blm greget. Hehehe..
ismidipzmesaid...
dong yi brp episode? kok yg d tulis cm episode 1?
myasaid...
vcd ato dvd nya udah ada belom ya?? n pilm ini judulnya apa yaa?? mohon infonya.. makasich
Alifasalwasaid...
Seru Ceritanya......
Anonymous
said...
bacaan PERHATIAN nya terlalu menyakitkan . jadii gak niat lagi bacanya ..
vanilaerusaid...
mbak, izin make beberapa piku di ep 1 buat blog PD ya..soalnya ep 1 ku ga bisa capture. krn ga bisa diputer pake WMP..thx :)
Ferdinandus Fidelsaid...
Kak,bikin bannernya gimana sih..?
tolong ya...!
Ferdinandus Fidelsaid...
Kak, bikin bannernya gimana yang kayak slide show itu...?
Tolong ya,kak...!
Thx...
Post a Comment
Newer PostOlder PostHome
Subscribe to:Post Comments (Atom)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Korean Drama

Japanese & Chinese Drama

Korean Actor / Actress

Soundtrack / Lyrics

Others

Search This Blog

Loading...

Followers

Recent Posts

About Me

Putri Fitriananda
Just an ordinary girl..
View my complete profile

Total Pageviews

Online Guest

Archieves

MyFreeCopyright.com Registered & ProtectedEntertainmentBlog Directorycharter till grekland
Copyright 2009Phe PheAll Right Reserved. Crafted byPutri Fitriananda