watch sexy videos at nza-vids!
Indexhome
Cerita Ngentot Mama
Tak terasa
sudah hampir setahun lebih aku menjalani
hari² menyenangkan bersama mama Susy ku tersayang.
Saat itu usiaku sudah mau 17 tahun, sudah naik kelas 2 SMA. Untuk masalah pelajaran, aku termasuk dalam kategori pandai, walau jarang belajar tapi nilai – nilaiku selalu baik, mungkin karena aku memiliki kemampuan mengingat yang kuat.
Meski lumayan sering bolos namun tidak menjadi masalah,
karena sekolahku tidak terlalu ketat, dan juga nilaiku yang baik membuat bolosku tidak terlalu menjadi masalah bagi sekolah.
Namun untuk antisipasi mama kusuruh bertemu kepala sekolah, kusuruh mama ngebokis sedikit,
mama bilang kalau aku kadang tidak masuk harap dimaklumi, karena kondisi fisikku kurang baik, jadi suka sakit tiba – tiba.
Dan kepala sekolahpun dapat memahami, karena yang memberikan keterangan adalah orangtua murid sendiri.

Dari segi kehidupan Sekskupun aku sudah semakin pintar. Selain dengan mama, aku pernah melakukan hubungan Seks dengan 2 orang teman sekolahku, yang kutahu bukanlah tipe Cewek yang melakukan seks untuk bayaran.
Murni karena suka sama suka saja,
nggak ada paksaan atau ikatan, saling menikmati saja.
Aku nggak pernah merasa harus mulai sibuk cari cewek atau pacaran,
bagiku keberadaan mama sudah cukup dan jauh lebih berarti.
Mama sendiri kini semakin sukses dengan bisnisnya,
perusahaannya kini semakin berkembang dan diperhitungkan eksistensinya dalam dunia bisnis.
Mama juga terlihat lebih cantik dan bahagia dengan keadaan yang kami jalani.

Mama sendiri tetap sering mengingatkan aku, bahwa aku bebas mencari pacar, namun aku harus bertanggung jawab. Mama nggak mau aku main dengan pelacur. Mama juga bilang kalau mencari Cewek carilah yang membuatku nyaman dan merasa bahagia. Mama bilang mama nggak bisa mengontrol aku setiap waktu, mama juga nggak bakal tahu kalau aku berbohong, jadi mama menasehati, kalaupun aku melakukan hubungan seks dengan siapapun nantinya yang menjadi pacarku, aku harus bersikap gentle dan bertanggung jawab, jangan hanya mau enaknya saja, semua resiko harus diterima dan dipertanggungjawabkan. Mama akan marah kalau aku misalnya lari dari tanggung jawab bila menghamili orang. Mama merasa perlu mengutarakan hal ini karena mama bilang, bohonglah kalau aku yang sudah kenal seks ini bisa melakukan pacaran tanpa harus melibatkan seks. Jadi mama merasa berkewajiban memberiku nasehat.