watch sexy videos at nza-vids!
Cerita Hot Dewasa Ngentot Sama Papa Tiri
Kisah ini dimulai ketika aku merasakan seks-ku yang pertama dengan Papa tiriku ketika aku masih berumur 16 tahun.
Pada saat umurku 3 tahun, Papa kandungku telah meninggal hingga ibu menikah lagi dengan Oom Mardi ketika umurku 5 tahun.
Jadi, selama 11 tahun aku telah menganggapnya sebagai Papa kandungku, toh aku juga tidak ingat lagi akan kehadiran Papa kandungku.
Namun, sejak kejadian ini aku tidak hanya menganggapnya sebagai Papa, tapi sekaligus juga sebagai pemuas nafsu birahiku. Begitupun Papa Mardi yang menganggapku sebagai anak sekaligus budak seks-nya.
Untuk lebih memperjelasnya, aku memiliki tubuh yang cukup bagus dengan buah dada berukuran 34B.
Kulitku putih bersih dengan rambut panjang sepunggung.
Aku beberapa kali menonton dan membuka situs porno karena rasa penasaranku terhadap aktivitas seks yang sangat digemari di kalangan anak laki-laki.
Ketika menonton film-film porno itu, ada rasa ingin mencoba karena kulihat betapa nikmatnya wajah sang wanita yang disetubuhi.
Aku pun sering membayangkan bahwa yang ada di film itu adalah aku dan pria idamanku, namun ironisnya aku kehilangan keperawanan bukanlah dengan pria idamanku.
Beginilah cerita awalnya..

Pada suatu Minggu pagi, Ibuku tidak ada di rumah hampir sepanjang hari karena harus menunggui kakaknya yang sedang dirawat di rumah sakit. Jadi, aku tinggal di rumah sendiri.
Jadi, aku tinggal di rumah sendiri. Ketika aku berjalan ke ruang makan untuk makan pagi, aku hanya melihat Papa seorang diri sedang menyantap nasi goreng.
“Pa, Mama mana? Kok gak ada?” tanyaku sambil mengucek mataku yang masih mengantuk.
Pada saat itu Papaku tidak langsung menjawab, Ia tercengang untuk beberapa saat dan menatapku dengan pandangan tajam.
Ketika kusadari, ternyata pada saat itu aku mengenakan daster putih tipis pendek yang tembus pandang hingga memamerkan lekuk tubuhku. Puting susuku terpampang jelas karena aku tidak memakai bra. Kurasakan mukaku memerah dan spontan aku menutupi dadaku.
“Ehem.. Nin, Mama pergi sejak jam 4 subuh. Tante Firda mendadak koma,” kata Papa segera setelah sadar dari kagetnya.
“Apa?! Tan.. Tante koma?” ujarku terbata-bata.
“Iya, Nin. Papa tahu kamu kaget. Nanti kita jenguk jam 12 ya?”
Aku terisak sedih dan air mataku mulai mengalir.
Tante Firda adalah tante favoritku. Ia sangat baik terhadap Ibu dan aku. Ketika aku masih terisak, Papa segera menghampiri dan memeluk diriku.
Aku balas mendekapnya dan mulai menangis tersedu-sedu. Papa mengelus-elus punggungku ketika aku menangis, namun nafas Papaku terdengar berat dan kurasakan penisnya yang membesar menekan perutku. Aku segera melepaskan pelukanku namun Papa menahannya.“Pa, lepaskan aku!” jeritku ketakutan.“Tidak bisa, Nina sayang.. Salahmu sendiri menggoda Papa dengan baju tipismu itu,” ujar Papa..
>> di sambung >>
Index
Image
hits counter
hits counter